Menu

Daftar Sekarang

Beranda

Selamat datang di EF

Daftar program

Lihat semua program

Kantor dan sekolah

Kantor terdekat

Tentang EF

Cerita kami

Karir

Bergabung dengan tim kami
Hal yang Harus Dilakukan Pada Bulan Pertama Bekerja
Karir & Bisnis

Hal yang Harus Dilakukan Pada Bulan Pertama Bekerja

2022.12.06

Beradaptasi dengan lingkungan baru memang tidak mudah. Di lingkungan baru, kamu harus memberikan kesan pertama yang baik sekaligus berkenalan dan membangun hubungan yang baik dengan orang-orang baru. Bila lingkungan baru yang kamu hadapi adalah lingkungan kantor, tekanan untuk memberikan kesan pertama yang baik jadi semakin penting, karena kesan pertama ini bisa berpengaruh pada hubungan kerja kamu selama kamu bekerja di kantor tersebut. Untuk memberikan kesan yang baik dan menghindari masalah sebagai karyawan baru, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai karyawan baru di kantor kamu: 

Kenali perusahaan yang menjadi kantor kamu

Setiap perusahaan memiliki peraturan dan budaya kerja yang berbeda-beda. Jadi, sebelum menjalani hari pertama sebagai karyawan baru, lakukan riset untuk mengenali perusahaan yang menjadi kantor kamu. Hal sederhana tapi penting seperti peraturan seragam atau pakaian yang digunakan saat ke kantor serta peraturan lainnya akan sangat membantu kamu beradaptasi. Usahakan juga untuk mengetahui hal yang diharapkan didapat oleh bos kamu dari diri kamu.

Menggunakan bahasa formal

Dalam konteks profesional, etika yang perlu kamu perhatikan saat mengirim email selanjutnya adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dalam hal ini, akan lebih baik jika kamu menggunakan bahasa formal. Bahasa formal termasuk dengan kata sapaan yang kamu gunakan dalam email tersebut.

Saat kamu menerapkan email ettiquette yang satu ini, kamu sebaiknya tidak menggunakan kalimat sapaan yang terasa kurang sopan, seperti, “Yo”, “Hey”, atau sapaan kurang sopan lainnya. Lebih baik, gunakan kata seperti “Dear” diikuti dengan nama penerimanya. Contoh, “Dear Rendra,” atau “Dear Diandra”. Bahkan sekalipun kamu sudah merasa akrab dengan calon penerima email, tentu akan lebih baik jika kamu tetap menggunakan bahasa yang sopan mengingat kamu mengirim email dalam lingkup profesional.

Memeriksa kembali isi email sebelum dikirim

Meski hal ini terasa sepele, memeriksa kembali email sebelum dikirim termasuk salah satu do’s yang harus kamu perhatikan, khususnya dalam mengirim email profesional. Kamu tentu tidak ingin kan mengetikkan atau menyampaikan hal yang tidak seharusnya dalam sebuah email resmi atau bersifat penting? Oleh sebab itu, ini merupakan etika email yang tidak boleh kamu sepelekan begitu saja.

Apalagi, cara menulis email terkadang menjadi salah satu penilaian yang akan diberikan penerima email terhadapmu. Demi menghindari penilaian yang kurang baik, pastikan untuk memeriksa email dengan cermat sebelum mengirimnya. Hindari salah ketik atau typo, pemilihan kata yang kurang tepat, dan berbagai kesalahan lainnya.

Don’ts Menggunakan humor

Saat mengirimkan email dalam konteks profesional, hindari menggunakan guyonan atau humor yang tidak pada tempatnya. Apalagi jika ini adalah kali pertama kamu mengirimkan email kepada penerima. Pasalnya, hal ini terlalu berisiko dan belum tentu semua orang bisa memahami apa arti humor yang kamu sampaikan.

Humor yang disampaikan dalam bentuk tulisan juga sering kali disalahartikan oleh penerima. Ya, bisa saja penerima salah paham, tersinggung, atau tidak mengerti bahwa maksud dari hal yang kamu sampaikan hanyalah sekadar sebuah bercandaan. Oleh sebab itu, jika tidak ingin mengambil risiko, lebih baik hindari melakukan hal tersebut.

Lupa menambahkan signature pada bagian akhir email

Jangan sampai lupa untuk membubuhkan signature pada bagian akhir email sebagai bentuk dari etika mengirim email. Pasalnya, penerima email perlu mengetahui siapa yang mengirim email dan bagaimana untuk menghubungimu selain dari email tersebut. Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu menambahkan signature pada bagian akhir dari email yang hendak kamu kirim.

Jika kamu masih belum membuat template signature untuk setiap email yang kamu kirim, kamu bisa membuatnya terlebih dahulu. Hal ini akan semakin memudahkan kamu saat hendak menambahkan signature pada bagian akhir email agar kamu tidak perlu mengetik berulang kali setiap mengirim email kepada orang lain.

Menggunakan emotikon secara berlebihan

Sama halnya dengan mengirim pesan melalui ponsel, membuat CV untuk melamar pekerjaan, kamu juga tidak disarankan menggunakan terlalu banyak emotikon saat sedang mengirim email dalam konteks profesional. Pasalnya, emotikon justru menunjukkan bahwa kamu kurang profesional dan ‘kurang tahu tempat’. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari menggunakan terlalu banyak emotikon dalam badan email yang hendak kamu kirim.

Meski kamu merasa cukup aman menggunakan emotikon karena sudah cukup akrab dengan calon penerima email, tetap hindari menggunakannya dalam jumlah banyak. Cukup gunakan satu atau dua saja jika kamu merasa cocok menggunakan emotikon di dalam email. Namun, jika bisa menghindari, sebaiknya tidak menggunakannya sama sekali.

Nah, dari beberapa penjelasan di atas, kamu sudah tahu kan apa saja etika mengirim email, termasuk do’s and don’ts yang perlu kamu perhatikan? Selamat mencoba!

Daftar Konsultasi Gratis

Hal yang Harus Dilakukan Pada Bulan Pertama Bekerja – EF Adults