Menu

Daftar Sekarang

Beranda

Selamat datang di EF

Daftar program

Lihat semua program

Kantor dan sekolah

Kantor terdekat

Tentang EF

Cerita kami

Karir

Bergabung dengan tim kami
Mengenal Tradisi dan Sajian Imlek di Indonesia
Gaya Hidup

Mengenal Tradisi dan Sajian Imlek di Indonesia

2023.01.24

Akhir Januari ini, akan ada perayaan besar untuk masyarakat Tionghoa di seluruh dunia: Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year. Di Indonesia, Imlek juga dirayakan meriah dengan berbagai tradisi khas Imlek yang unik dan menarik. Tiap tradisi memiliki latar belakang keyakinan yang membuatnya menjadi suatu keharusan dalam perayaan Imlek. Belum lagi berbagai macam sajian lezat yang biasa dihidangkan selama Imlek. Kenapa Imlek identik dengan warna merah? Kenapa petasan dinyalakan untuk merayakan Imlek? Kenapa kue keranjang adalah sajian wajib saat Imlek? Bahasan-bahasan tentang Imlek dan tradisinya bisa kamu simak di sini.

Sembahyang leluhur

Pada perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu biasanya akan melakukan sembahyang leluhur di klenteng sebagai tanda penghormatan dan doa untuk arwah para leluhur

Bagi-bagi angpao

Angpao alias amplop merah berisi uang merupakan simbol kepedulian pada sesama, jadi bagi-bagi angpao saat Imlek dilakukan sebagai bentuk syukur sekaligus untuk berbagi pada orang yang lebih membutuhkan.

Warna merah

Imlek identik dengan warna merah karena warna ini merupakan lambang kebahagiaan, kekuatan, dan keberuntungan. Tapi warna merah dipilih bukan hanya karena maknanya. Alkisah, menurut legenda, pada ribuan tahun lalu, seekor monster bernama Nian selalu menyerang penduduk di hari pertama tahun baru. Konon, Nian takut pada warna merah. Karena itulah, Imlek dirayakan dengan berbagai macam hal berwarna merah.

Barongsai

Pertunjukan barongsai merupakan satu lagi tradisi Imlek di Indonesia, karena menurut kepercayaan Tionghia, Barongsai dianggap sebagai pembawa keberuntungan yang mampu mengusir roh jahat. Pertunjukan ini tidak hanya dinantikan oleh masyarakat Tionghoa, namun juga masyarakat lainnya yang tidak merayakan Imlek.

Kembang Api atau Petasan

Selain warna merah, Nian, atau monster jahat yang menyerang di saat Tahun Baru juga tidak menyukai suara keras yang muncul dari petasan. Itulah sebabnya, menyalakan petasan saat Imlek dianggap sebagai langkah untuk mengusir nasib buruk pada tahun sebelumnya.

Selain 5 tradisi yang disebutkan diatas, ada beberapa makanan yang juga menjadi bagian dari tradisi Imlek, di antaranya:

Kue keranjang

Dalam bahasa Tionghoa, kue keranjang disebut sebagai Niangao, yang artinya terdengar seperti “semakin tinggi dari tahun ke tahun”. Karena itulah, kue keranjang dinikmati saat Imlek sebagai simbol dari kemakmuran di tahun yang baru.

Ikan

Dalam bahasa Tionghoa, ‘ikan’ disebut sebagai ‘yu’ atau ‘yoo’ yang terdengar seperti ‘surplus’. Karena itulah, sebagai simbol peningkatan kemakmuran, Imlek menjadi sajian tradisional yang dinikmati saat Tahun Baru Imlek.

Kue Mangkok

Kue mangkok alias Fa Gao memiliki bentuk seperti bunga yang sedang mekar. Jadi kue mangkok dalam perayaan Imlek memiliki makna memberikan keberuntungan untuk orang yang menikmatinya.

Mie Panjang Umur

Seperti namanya, mie panjang umur adalah lambang dari doa untuk mendapatkan umur panjang. Mie ini memang lebih panjang dari biasanya dan sebaiknya tidak dipotong saat dikonsumsi.

Jeruk

Dalam Bahasa Kanton, kata ‘jeruk’ terdengar mirip dengan ‘kekayaan’. Selain itu, warna emas dari jeruk juga dianggap bisa memberikan keberuntungan. Karena itulah, jeruk merupakan salah satu sajian yang tidak bisa lepas dari Imlek.

Tiap tradisi dan sajian yang terhidang saat Imlek sebenarnya merupakan doa untuk tahun yang makmur dan penuh kebahagiaan. Dengan memahami makna dari tiap tradisi dan sajian Imlek, tentu Imlek kamu jadi makin meriah, bukan? EFellas, cek artikel yang lain lagi yuk dengan klik link ini. Selamat membaca :)

Daftar Konsultasi Gratis

Mengenal Tradisi dan Sajian Imlek di Indonesia – EF Adults