3 Jenis Sajian dalam Bahasa Inggris

Istilah appetizer, main course, dan dessert sering kamu dengar saat berkunjung ke restoran berkelas, terutama pada jam makan siang dan malam. EFriends tahu tidak? Penggunaan istilah-istilah ini berasal dari kebiasaan masyarakat barat yang menyukai variasi dalam menyantap hidangan.

Kebiasaan makan ini dikenal sebagai full-course meal, yaitu sebuah konsep makanan lengkap. Saat memakan full-course meal, kamu akan menikmati berbagai macam hidangan. Biasanya, dimulai dengan hidangan pembuka seperti sup, dilanjutkan dengan hidangan utama, dan diakhiri dengan hidangan penutup atau dessert yang manis. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut seputar main course, appertizer, serta dessert.

Rangkaian hidangan three-course meal dimulai dengan yang pertama, yaitu appetizer. Appetizer adalah hidangan pembuka yang ditempatkan di awal makanan utama untuk membangkitkan selera makan.

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa itu appetizer? Sesuai namanya, "appetizer" diambil dari kata "appetite" yang berarti selera makan. Dalam Bahasa Perancis, appetizer juga dikenal sebagai Hor's D'oeuver. Tujuan dari hidangan ini adalah untuk meningkatkan selera makan sebelum kamu menikmati hidangan utama.

Appetizer biasanya disajikan dalam porsi kecil, sekitar 50-100 gram. Ada dua jenis appetizer, yaitu hot appetizer dan cold appetizer. Menu cold appetizer disajikan dalam keadaan dingin atau segar. Contohnya adalah fruit salad, vegetable salad, dan lainnya. Sementara itu, menu hot appetizer melibatkan proses pemasakan dan disajikan dalam keadaan panas, seperti risoles, soup, croquette, dan sosis.

Main course bisa dianggap sebagai hidangan utama di antara dua hidangan lainnya. Dengan porsi yang lebih besar dan padat, main course dirancang untuk membuat kamu kenyang ketika menyantapnya.

Hidangan utama ini biasanya paling mengenyangkan. Main course juga dikenal sebagai main dish atau groce piece, mencakup berbagai komposisi seperti protein, sayuran, kentang, dan saus.

Sayuran yang disajikan dengan main course biasanya sesuai dengan tema full-course meal. Misalnya fine dining ala kontinental, maka sayuran yang disajikan adalah sayuran yang berasal dari negara Eropa dan Amerika seperti buncis, bunga kol, lobak putih, brokoli, dan sebagainya. Selain kentang, karbohidrat pada main course juga bisa berasal dari pasta atau nasi. Perpaduan antara karbohidrat, sayuran, dan lauk harus sesuai dengan aroma, warna, dan rasa agar cantik untuk membangkitkan selera makan.

Dessert adalah hidangan penutup yang disajikan setelah main course. Juga dikenal sebagai hidangan pencuci mulut, dessert menyajikan rasa manis untuk menyeimbangkan hidangan sebelumnya.

Dalam bahasa Inggris, kata "dessert" berasal dari bahasa Perancis kuno "desservir" yang artinya "membersihkan meja." Seperti appetizer, dessert dibagi menjadi dua jenis, yaitu hidangan penutup dingin (cold dessert) dan hidangan penutup panas (hot dessert).

Hidangan penutup dingin, seperti ice cream, pudding, fruit pie, cake, dan fruit sorbet, disajikan dalam suhu dingin. Sementara itu, hidangan penutup panas, seperti banana flambe, souffles, dan apple pie, disajikan pada suhu panas atau hangat.

Fungsi dessert adalah untuk menyegarkan rasa setelah menyantap main course yang mungkin memiliki aroma, rasa berminyak atau terlalu berat. Saat ini, variasi hidangan dessert semakin beragam dengan mengkombinasikan berbagai bahan dasar seperti cake, pie, ice cream, saus, buah, dan cream, menciptakan hidangan penutup yang lezat dan menarik.

Baca juga: Afternoon Tea, Tradisi Minum Teh Asal Inggris