Menu
storytelling
Listening and Speaking

Tips Jadi Storyteller yang Seru Agar Menarik Pendengar

tom thunder
Author
Tom Thunder
2023.05.05

Apakah kamu punya teman atau guru yang kalau sedang bercerita selalu terdengar seru dan bisa membuat orang yang mendengarkan tertarik? Apakah kamu juga mau jadi seperti itu? Ayo belajar bagaimana teknik berceita agar jadi storyteller yang seru bersama Tom.

Yuk, coba kelas demo GRATIS!*

Mau kursus di EF? Coba kelas demo gratis* di EF center terdekatmu!

Incorrect phone number
Daftar Sekarang!

Dengan menekan tombol Daftar Sekarang, Anda menyetujui Kebijakan Privasi EF serta bersedia menerima penawaran dari EF.

*Syarat dan Ketentuan Berlaku

Storytelling adalah kegiatan menyampaikan sebuah cerita untuk menarik pendengar dan agar mereka lebih mudah mengingat sebuah pesan. Orang yang melakukan storytelling dinamakan storyteller.

EFact:

Tahukah kamu kalau storytelling merupakan bentuk seni yang tertua? Sejarah mencatat kalau storytelling sudah ada sejak tiga ribu tahun sebelum masehi. Orang-orang pada masa itu menulis di atas tablet yang terbuat dari tanah liat.

Kalau kamu mau membangun hubungan yang lebih dekat dengan seseorang, storytelling bisa jadi salah satu caranya. Tapi, cerita yang menurutmu bagus belum tentu menarik bagi orang yang mendengarkan. Nah, agar ceritamu terdengar menarik, kamu bisa gunakan tips-tips berikut ini.

Perhatikan kepada siapa kamu berceita

Apakah kamu bercerita ke temanmu, gurumu, atau orang asing? Teman yang mana yang kamu ajak bercerita? Setiap orang punya karakter yang berbeda. Kamu pasti tahu kan sifat temanmu? Ceritakan hal-hal yang akan disukai oleh audiensmu dan hindari topik-topik yang kurang mereka sukai.

Buat ceitamu terasa personal

Cerita yang relatable tidak pernah gagal menarik perhatian. Itulah kenapa kalau kamu lihat konten di sosial media yang terasa personal selalu mendapat banyak like dan komentar. Nah, kalau kamu mau membangun koneksi, coba masukkan sentuhan personal seperti candaan atau pengalaman pribadi.

Buat struktur cerita

Agar alur ceritamu runtut, coba buat struktur atau kerangka sebelum bercerita. Tidak harus ditulis, kok. Kamu bisa susun telebih dahulu kerangkanya di dalam pikiran kalau memang ceritanya spontan. Membuat struktur cerita bisa membantu audiens lebih mudah memahami alur cerita dan pesan yang mau kamu sampaikan.

Perhatikan body language

Sadar atau tidak, body language punya pengaruh ke cerita yang sedang kamu sampaikan dan juga pendengarnya. Misalnya kalau kamu bercerita tapi tidak melakukan kontak mata dengan audiens, mereka jadi kurang tertarik. Maka dari itu, jangan lupa untuk belajar juga tentang body language atau Bahasa tubuh.

Siapkan kejutan di tengah ceita

Kejutan ini bisa berupa cerita untuk menaikkan klimaks, atau bisa juga kalau kamu mau memberikan plot twist. Kreasikan sesuai kreativitasmu agar ceritanya tidak monoton dan mudah ditebak.

Selain 5 tips di atas, yang bisa membuat kemampuanmu meningkat yaitu sering berlatih. Jangan lupa ajak satu orang yang bisa memberimu masukan terkait hal apa saja yang bisa ditingkatkan. Berita baiknya, EF sedang membuka program EF Holiday Academy 2023, kelas intensif selama 2 minggu untuk mengisi liburanmu. Ada beberapa program kursus yang bisa kamu pilih, termasuk kelas storytelling.

Siap jadi storyteller handal setelah liburan? Daftar sekarang dan nikmati potongan harga kursus sampai 1 juta rupiah!